DAUN KATUK
Daun katuk (Sauropus androgynous) ditemukan sangat berlimpah di Indonesia.
Beberapa orang menggunakan katuk sebagai obat herbal tradisional dan pakan ternak. Daun katuk dapat menjadi suplemen untuk meningkatkan produksi ASI. Beberapa jenis produk kecantikan juga menggunakan daun katuk sebagai bahan baku. Daun katuk dikenal oleh orang Jawa sebagai sayuran dan pewarna makanan. Daun katuk hanya ditanam sebagai tanaman hias di pagar dan halaman, tetapi metode ekstensifikasi dapat dikembangkan di perkebunan khusus. Daun katuk memiliki daun berukuran kecil hingga sedang, dengan warna hijau cerah dan corak keperakan pada permukaan atas. Daun katuk kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, zat besi, kalsium, dan serat
Katuk dapat tumbuh dalam suasana lembab. Tanaman ini banyak ditemukan di daerah tropis Asia Selatan. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), Di Indonesia, ia dapat tumbuh dengan cukup air dan pagar rumah. Itu dapat tumbuh dengan lingkungan yang ideal, yaitu suhu udara 21-32oC, tingkat kelembaban relatif (RH) 50-80% dan curah hujan antara 750-2500 mm / tahun. Tanaman ini dapat berkurang di musim kemarau lebih dari enam bulan berturut-turut. Katuk tumbuh di dataran rendah hingga 120 m di atas permukaan laut dan di hutan sebagai tanaman liar. Di Jawa Barat, tanaman ini dapat ditemukan di ladang dengan ketinggian 1.300 m. Stek batang dapat digunakan untuk meningkatkan proses vegetatif.
Manfaat Daun Katuk:
1. Meningkatkan Antioksidan pada Tubuh
Makanan sehat ini memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Beberapa di antaranya yang terdeteksi tinggi dari sayuran ini adalah polifenol dan senyawa ionik. Saat tubuh mendapatkan kandungan antioksidan yang cukup, perlindungan sel tubuh dari kerusakan dan peradangan akibat radikal bebas bisa terjadi.
2. Mempercepat Proses Penyembuhan
Daun katuk juga memiliki kemampuan untuk membuat penyembuhan lebih cepat terjadi. Hal ini karena kandungan vitamin C yang tinggi mampu membantu pembentukan kolagen agar luka lebih cepat tertutup. Dengan mengonsumsi ekstrak daun katuk secara rutin, waktu pemulihan dari luka dapat lebih efektif.
3. Mencegah Infeksi Bakteri
Daun katuk juga dapat mencegah infeksi bakteri, termasuk yang dapat menyebabkan pneumonia dan bakteremia. Manfaat ini disebabkan ekstrak etanol yang ada mampu mengontrol pertumbuhan bakteri merugikan ini. Untuk mendapatkan manfaat ini, konsumsi daun katuk secara rutin.
4. Menurunkan Gula Darah
Seseorang yang memiliki kebiasaan konsumsi makanan manis memiliki risiko tinggi terhadap diabetes, diakibatkan peningkatan gula darah. Daun katuk dipercaya memiliki zat yang dapat menurunkan risiko mengalami diabetes, sehingga kadar gula di dalam tubuh dapat terjaga diambang normal.
5. Mencegah Sembelit
Sembelit juga termasuk salah satu masalah kesehatan yang bisa diatasi dengan konsumsi sayuran ini. Kandungan serat yang tinggi saat mengonsumsinya dapat mencegah penyakit sembelit. Jika mengalami masalah pada pencernaan, cobalah untuk mengonsumsi sayur katuk.
6. Mencegah Obesitas
Seperti pada sayuran hijau secara umum, daun katuk juga mengandung beberapa zat yang dapat mencegah obesitas. Beberapa diantaranya adalah flavonoid dan serat, kandungan yang dapat membuat perasaan kenyang lebih lama. Dengan begitu, makan tidak berlebihan.
Selain itu, mengonsumsi tanaman ini juga memungkinkan seseorang untuk menjaga berat badan, sebab setiap 100 gram daun katuk yang dikonsumsi terdapat 1 gram lemak. Maka dari itu, sayuran ini baik untuk dimasukkan ke dalam menu diet harian.
7. Meningkat Kualitas Sperma
Kabar baik bagi para pria yang ingin meningkatkan kesuburan, daun katuk ternyata dapat meningkatkan kualitas sperma yang dihasilkan. Ternyata, sayuran ini mengandung zat aktif yang dapat merangsang hormon testosteron. Hal ini mampu membangkitkan vitalitas seksual serta meningkatkan kualitas serta kuantitas sperma yang dihasilkan.
1.
Cabe
merah besar ( sudah
2.
Cabe
rawit ( sudah
3.
Bawang
pre ( SUDAH
4.
Tomat
( sudah
5.
Terong
( sudah
6.
Sawi
pagoda ( sudah
7.
Sawi
pakcoy (sudah
8.
Selada
( SUDAH
9.
Seledri
( SUDAH
10.
Jeruk
purut (sudah
11.
Pandan(
SUDAH
12.
Lamtoro
/ petai cina ( SUDAH
13.
Belimbing
wuluh ( SUDAH
14.
Laos
(SUDAH
15.
Kunyit9
SUDAH
16.
Jahe
( sudah
17.
Ginseng
(SUDAH
18.
Asam
jawa
19.
Binahong
20.
Daun
katuk
21.
Lidah
buaya
22.
Patikan
kebo
23.
Sirih
cina
24.
Yodium
25.
Tapak
dara
26.
Cocor
bebek
27.
Adam
hawa/ adam eva
28.
Adas
29.
Jeruk
kimkit
30.
Lidah
mertua
31.
Kamboja
32.
Bambu
kuning
33.
Janda
bolong
34.
Janda
gatel
35.
Jeruk
lemon
36.
Kemangi
37.
Singkong
38.
Sirih
merah
39.
Sirih
hijau ( SUDAH
40.
Kangkung
( SUDAH
41.
Pepaya
42.
Suji
hijau
43.
Temulawak
44.
Cemara
kipas
45.
Lilih
paris
46.
Daun
awar-awar


Komentar
Posting Komentar